Serial Game Movie

Facebook bisa jadi alat hebat yang menjaga hubungan baikmu dengan teman, keluarga, kenalan dan rekan kerja. Betapa menyenangkan berbagi cerita dengan mereka, sampai datang para pengganggu ini. Mereka membuat komentar-komentar tidak berguna yang cuma memenuhi wallpost kamu. 

Riset membuktikan bahwa 40% pengguna situs jejaring sosial hanya melontarkan “ocehan yang sia-sia.” Ada juga yang mengirim kuis setiap hari, request untuk main game, curhat yang tidak pada tempatnya dan masih banyak lagi. Di dunia internet pesan-pesan seperti ini dikategorikan sebagai “unsolicited message” alias spam. Apapun bentuknya, spam sangat dibenci oleh para pengguna internet. Dan karena itulah ada banyak aplikasi untuk memeranginya yang disebut spam killer.

Developer indie Jepang ternyata mampu membuat game-game fighting berkelas. Kualitas grafis, suara dan gameplay-nya bahkan tidak kalah dengan developer besar seperti Capcom dan SNK Playmore. Tidak percaya? Silakan sobat membaca review singkat berikut ini. Kebanyakan dari game-game ini sayangnya tidak dibuat versi Inggrisnya karena hanya beredar di Jepang. Jika ingin mendapatkannya silahkan mengunjungi Doujingravity.  

1. BIG BANG BEAT – 1ST IMPRESSION


Big bang Beat 1st Impression adalah game fighting 2D yang dibuat berdasarkan game hentai Alicesoft yang berjudul Daibanchou: Big Bang Age. Game yang dirilis tahun 2007 ini dikembangkan oleh NRF yang didanai oleh Alicesoft. Gaya permainannya meniru game fighting buatan Capcom dan Arc System Works. Walau mode permainan dan kualitas grafisnya cukup standar, game ini mendapat banyak pujian berkat kontrol dan gameplaynya yang solid. Ada sepuluh karakter ditambah empat lainnya tersembunyi. Untuk membukanya pemain harus menekan perintah tertentu di layar pilihan karakter.


2. BIG BANG BEAT – REVOLVE


Sekuel dari game pertamanya ini digarap oleh developer baru yaitu Frontier Aja yang terkenal dengan serial Koumajou Densetsu. Dirilis pada bulan Agustus 2011, Revolve mengalami banyak peningkatan terutama pada grafisnya yang kian tajam berkat resolusi yang lebih tinggi. Tidak hanya itu, Frontier Aja juga menyediakan artwork yang cantik, pilihan karakter yang lebih beragam, jurus baru untuk tiap karakter dan bermain secara online (harus menggunakan patch tambahan).       


3. SUZUMIYA HARUHI NO GEKITOU


Game ini pada dasarnya adalah upgrade dari game originalnya yang berjudul Suzumiya Haruhi no Chourantou. Model permainannya mirip dengan Super Smash Bros dimana pemain akan bertarung melawan lebih dari satu lawan di satu arena. Mereka bebas menyerang siapapun dan yang paling akhir bertahan adalah pemenangnya. Yang lebih seru lagi, seluruh karakternya full voiced dan bisa dikustomisasi. Mode permainan yang ditawarkan juga cukup menantang yaitu Arcade, Story Mode, Free Battle dan Mission. Sebuah game yang cukup sulit, namun dengan kualitas grafisnya yang cantik membuatnya layak dimiliki.


4. AKATSUKI BLITZKAMPF


Di Jepang game ini dikenal dengan Denkou Senki dan salah satu game doujin tersukses hingga dibuatkan versi arcadenya. Akatsuki Blitzkampf dirilis tahun 2007 oleh Subtle Style dan merupakan sekuel dari Akatsuki Shisei Ichigou (2003) yang hanya berisi tiga karakter (plus dua jika ada patch). Sebuah game fighting yang unik karena tokohnya bergaya anime namun berpenampilan ala pasukan Jerman di masa Perang Dunia II. Baik gameplay dan grafisnya bisa disejajarkan dengan game buatan SNK Playmore yang berjudul SNK vs. Capcom: SVC Chaos.  

5. CRUCIS FATAL FAKE


Crucis Fatal Fake (2007) adalah sekuel dari game originalnya yang berjudul Fatal Fake (2005). Disini pemain mendapatkan 19 karakter yang diambil dari anime Fate/Stay Night dan Fate/Hollow Atraxia. Grafis yang digunakan adalah 3D cell shading yang sangat cocok untuk game bertema anime. Model permainan adalah “tag battle” dimana pemain harus memilih satu karakter utama sebagai “master” dan satu lagi sebagai “servant.” Game ini mungkin hanya fanmade, namun kualitasnya tidak kalah dengan Fate/Unlimited Codes di Playstation 2.


6. TOUHOU HISOUTENSOKU


Bicara game doujin jelas tidak lengkap tanpa Touhou. Jika biasanya Touhou identik sebagai game shooting dengan peluru yang gila-gilaan, maka cobalah Touhou Hisoutensoku. Game ini dirilis tahun 2009 dan merupakan hasil kolaborasi ZUN (kreator serial Touhou) dengan Tasofro. Touhou Hisoutensoku adalah ekspansi dari Scarlet Weather Rhapsody dimana pemain mendapat tambahan lima karakter baru. Seperti apa sih model permainannya? Game fighting 2D yang seluruh tokohnya adalah gadis Touhou dengan serangan sihir. Cukup menyenangkan, apalagi jika dimainkan online.


7. UMINEKO NO NAKU KORO NI: OUGON MUSOU KYOKU


Sebuah game fighting 2D dengan grafis high definition yang berdasarkan serial visual novel populer Umineko no Naku Koroni. Permainannya adalah tag-team battle dimana setiap pemain mengendalikan dua karakter yang bisa di-switch selama bermain jika “Touch Gauge” penuh. Tiap karakter mempunyai kemampuan unik yang bisa dipakai untuk meningkatkan status sendiri atau karakter pasangan. Untuk ukuran game doujin, game ini membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi. Ougon Musou Kyoku dirilis di PC tahun 2010 dan versi lain game ini juga ada di Xbox360 dengan judul Ougon Musou Kyoku X (2011).   

Bagaimana sobat gamer, sudahkah kamu mencoba game-game doujin? Atau kamu masih bingung memilih mana yang bagus dan layak dimainkan? Oke, pada postingan kali ini saya akan memberikan review dari tujuh game doujin dengan genre shooting atau shmups. Seluruh game ini bisa kamu temukan di situs download game doujin terbesar yaitu Doujingravity.

1. TOUHOU PROJECT

Dalam Bahasa Inggris Touhou berarti “Eastern” atau “Timur.” Serial Touhou sudah memulai debutnya sejak tahun 1996 di komputer PC-98. Awalnya ada lima seri Touhou yang dirilis untuk komputer jadul tersebut. Semuanya nyaris tidak terkenal karena selain hanya dirilis di Jepang pengguna PC-98 juga tidak banyak. Barulah di bulan Agustus 2002 serial ini hijrah ke Windows OS. Kualitas grafik dan suara yang dihasilkan jauh melampaui prekuelnya.

Dalam game Touhou pemain akan mengontrol karakternya di dunia Gensoukyou, sebuah dunia fantasi yang terpisah dari dunia manusia. Apapun judulnya, inti permainan Touhou selalu sama yaitu game shooting (biasanya vertikal) namun dengan serangan peluru musuh yang gila-gilaan. Ciri inilah yang membuat serial Touhou terkenal dan banyak ditiru developer lain. Otak dibalik serial Touhou adalah Team Shanghai Alice yang hanya beranggotakan satu orang yaitu ZUN alias Junya Ota.


2. CLOUDPHOBIA

Di masa depan peradaban manusia sangat maju hingga mereka mengubah persenjataan menjadi serba robot. Ketika sedang meriset prototype robot “EAM-P Englar” manusia diserang oleh “EG-04 Mist,” robot yang dikendalikan seorang gadis berkekuatan supranatural. Tidak hanya itu, manusia di bumi kini menghadapi ancaman kehancuran karena para mesin tunduk di bawah kendali si gadis misterius.

Pemain dapat memilih satu dari dua robot fighter ala Gundam dengan keunggulan yang berbeda. Inti permainan Cloudphobia adalah “survival arcade shooter” dengan “time attack.” Pemain harus mengalahkan boss di akhir level namun juga harus menjaga kapal induk mereka. Tiga poin yang membuat permainan berakhir adalah : kapal induk hancur, robot fighter hancur dan kehabisan waktu. Cloudphobia benar-benar game shooting yang sulit tapi grafiknya sangat indah. Game ini dirilis oleh Marsbound dalam even Comiket 77 tahun 2009.


3. EXCEED 2ND - VAMPIRE REX

Sekuel dari eXceed: Gun Bullet Children ini menceritakan Ria File, gadis separuh vampire dan separuh manusia yang membela rasnya dari ancaman kepunahan oleh manusia. “Vampire Rex” adalah upgrade dari versi original dan pada dasarnya masih sama, kecuali pada soundtrack yang diaransemen ulang.

Game buatan Tennen Sozai ini mengadaptasi “Polarity System” dari game buatan Treasure yaitu Ikaruga. Disini pemain dapat menyerap dan kebal dengan peluru lawan yang warnanya sama dengan sedang digunakan pemain. Sebaliknya, mereka akan hancur jika terkena peluru lawan yang warnanya berlawanan dengan yang sedang digunakan. Versi Jepang dari game ini dan telah dibuatkan versi Inggrisnya oleh Nyu Media di tahun 2012.


4. EXCEED 3RD - JADE PENETRATE BLACK PACKAGE

Cerita dalam sekuel ketiga eXceed ini tidak berhubungan dengan kedua prekuelnya. Dikisahkan seorang gadis penyihir bernama Rayne Lindwurm dari suku naga ingin menjadi penguasa di Pandemonium. Untuk itu dia mengikuti sebuah turnamen dan harus mengalahkan seluruh peserta termasuk saudaranya sendiri. “Jade Penetrate” adalah upgrade dari versi original. Fitur baru yang ditambahkan adalah desain stage, musuh dan background. Baik grafis dan suara telah ditingkatkan hingga jauh diatas dua prekuelnya.

“Polarity System” tidak lagi digunakan dan sebagai gantinya adalah sistem skor yang meniru Giga Wing dari Capcom. Jika bermain dalam mode normal atau hard, pemain dapat membuka sebuah extra stage setelah melawan boss terakhir. Versi Jepang dari game ini juga telah dibuatkan versi Inggrisnya oleh Nyu Media di tahun 2012. Dengan skor 8 dari 10 membuat game ini wajib dimainkan.


5. ALLTYNEX SECOND

ALLTYNEX Second (diikuti oleh RefleX dan Kamui) adalah bagian pertama dari trilogi game shooting buatan Siter Skain. Game ini adalah remake dari game lawas berjudul sama yang dirilis tahun 1996 untuk FM Towns (PC Jepang). Setting ceritanya di masa depan dimana sebuah komputer super bernama Alltynex menjadi hilang kendali. Penyebabnya masih misterius, namun komputer ini sanggup mengontrol seluruh alat perang milik militer dan kemudian menyatakan perang melawan manusia. Sekelompok kecil pasukan udara lalu dikirimkan untuk menghancurkan Alltynex.

Versi final dari Alltynex dirilis dalam even Comiket 78 Agustus tahun 2010. Disini pemain mengendalikan sebuah pesawat yang mampu berubah bentuk menjadi semi robot (mirip Gerwalk di Macross). Pesawat pemain mempunyai empat senjata: dua senapan normal dan dua serangan spesial. Yang paling menarik adalah senjata berupa pedang energi yang ampuh untuk menebas habis peluru musuh dan memberikan damage yang besar.


6. ETHER VAPOR REMASTER

Ether Vapor adalah salah satu game terbaik dari Edelweiss. Versi originalnya dirilis tahun 2007 dengan resolusi maksimal 800x600. Tahun 2011 versi upgrade dengan tambahan nama “Remaster” dilepas di pasaran. Edelweiss meningkatkan kualitas grafis dan resolusi maksimalnya menjadi 1600x1200. Tidak hanya itu, Ether Vapor Remaster mendukung teknologi 3D yang untuk menikmatinya pemain membutuhkan kacamata 3D khusus. Oleh Nyu Media versi Jepang game ini ditranslasikan ke versi Inggris di bulan Juni 2012.

Game ini menggunakan konsep 2.5D, dimana grafis 3D namun gameplay 2D. Ether Vapor menceritakan peperangan dua negara maju yaitu Caldea dan Lydia. Pemain akan mengendalikan sebuah pesawat canggih bernama Ex-Tio yang mempunyai kekuatan tersembunyi. Untuk mencapai ending, pemain harus mengulang permainan berkali-kali. Ini karena continue yang diberikan di awal permainan sangat terbatas. Namun jumlah ini akan meningkat dengan seringnya bermain.


7. CRIMZON CLOVER

Crimzon Clover adalah sebuah game shooting yang diadaptasi dari serial DoDonPachi dan ESP Ra. De. buatan Cave. Nama Crimzon Clover diambil dari sejenis tumbuhan semanggi yang berasal dari Eropa. Versi final game ini sempat tertunda beberapa kali hingga akhirnya dirilis dalam even Comiket 79 tahun 2010.

Dalam Crimzon Clover pemain dapat memilih satu dari tiga pesawat yaitu Type I, II dan Z. Perbedaan antar pesawat terletak pada kecepatan gerak, opsi senjata dan “break gauge” (semacam serangan spesial). Pemain dapat mengumpulkan poin yang nantinya digunakan untuk membeli item, menambah continue dll. Crimzon Clover memang tampil hanya dalam grafis 2D, namun efek yang dihasilkan sangat spektakuler.

Nah, itu dia tujuh dari game doujin shooting yang saya rekomendasikan di artikel kali ini. Masih kurang banyak? Jangan khawatir, karena masih banyak game serupa yang akan diulas pada review berikutnya. So, stay tuned.